Judul: Sebilah Pisau dari Tokyo, 124 halaman.
Penulis: Naning Pranoto.
Penerbit: Grasindo, Jakarta, 2003.
Review: “Mari makan malam bersamaku, sebelum polisi menangkapku. Atau, sebelum aku menyerahkan diri ke polisi,” kudengar lamat-lamat suara Taro mengajakku makan.
Aku tidak mau dan tidak bisa memenuhi ajakannya. Perutku mual dan mataku berkunang-kunang. Terbayang kilatan itu, yang berasal dari sebuah pisau jagal. Ya, pisau besar dari kayu eboni itu pemberian Paman Tsuda kepada Naomi, istri Taro.
Masalahnya, sekarang aku hanya berdua dengan Taro di rumah pasangan itu.
“Malam ini Naomi tidak akan pulang. Ia tak akan pernah pulang lagi. Dia pulang ke tempat lain…”
Duh, kemana Naomi?
Adakah Aku terjebak?
Gawat.