Judul: Pak Bei Sok Tahu, 87 halaman.
Penulis: Masdi
Penerbit: Kepustakaan Populer Gramedia, Jakarta, 2012
Review: Bagi Anda penikmat komik strip, ini satu lagi suguhan nostalgia yang layak koleksi.
Pak Bei, demikian nama tokoh utama komik ini, antara 1986 hingga 2004 muncul reguler di harian Suara Merdeka, Semarang, setiap hari Minggu.
Betul, isinya cerita keseharian Pak Bei beserta istri dan para pendukung insidental lainnya. Semua dalam bentuk parodi serta komedi, yang tak jarang dibubuhi keisengan, keluguan plus kenyinyiran seorang awam. Melihat ulahnya, pembaca kerap malu sendiri, cengar-cengir atau bahkan langsung tertawa lepas. Setara kelucuan komik Benny & Mice, begitulah intinya.
Dalam halaman Prakata, penulisnya benderang mengatakan, “Humor itu kejam. Humor itu sadis. Humor itu tak berperasaan. Bila sudah dikemas dalam humor, hal yang sangat mengerikan pun berubah jadi menggelikan….”
Tak seperti komik strip lain yang kadang bergonta-ganti sudut pandang, komik satu ini konsisten memanfaatkan kemiskinan sebagai nuansa dasarnya. Dengan begitu, semua perkara dieksplorasi dalam kacamata jelata, yang sudah pasti menjejak bumi dan akrab dengan situasi paradoksal.
Simak misalnya satir berikut: dalam situasi krisis ekonomi beberapa waktu ke belakang, Pak Bei menyatakan ia tetap bisa pergi ke rumah makan seminggu tiga kali. Atau bahkan, bila sempat, bisa setiap hari. Ckk…ckkk, hebat! Usut punya usut, tokoh kita itu memang benar ke sana, tapi sebagai pelayan paruh waktu. We lha… “Kalau gak begini, mana cukup?” ujarnya.
Pendek kata, ketimbang pusing dibombardir berita yang hari-hari ini sering tak jelas juntrungannya, mari tertawakan Pak Bei saja. Dijamin, hati jembar dan pikiran pun tiada nanar!
Buat yang penasaran, ini penampakan Pak Bei:
Harga: Rp. 35.000,- di luar ongkos kirim.
Persediaan terbatas.
Suka dengan konten Pustaka Buku Bekas tapi ogah beli buku? Hmm… jadi patron sungguh pilihan terbaik. Silakan klik gambar di bawah ini untuk mendukung kami dengan Kontribusi Langsung seikhlasnya agar tak ada peluh yang sia-sia menetes. Terima kasih.