Judul: Marhaenis Muhammadiyah, 323 halaman.
Penulis: Abdul Munir Mulkhan.
Penerbit: Galangpress, Jogjakarta, 2010.
Review: Apa jadinya saat kaum Abangan tertarik menjadi warga Muhammadiyah?
Apa jadinya saat fenomena ketertarikan tersebut meluas hingga ke pedesaan sekaligus wilayah pinggiran di sekelilingnya?
Nyatanya, yang demikian itu eksis di sebuah wilayah di Jawa Timur. Identifikasi atas keberadaan mereka terbilang unik: kelompok ini disebut MarMud — singkatan dari Marhaenis Muhammadiyah.
Adalah sejumlah desa di kecamatan Wuluhan, kabupaten Jember. Banyaknya pengikut Muhammadiyah di kawasan itu tergolong lain dari pada yang lain. Guna mendalami lebih jauh, sejumlah studi digelar oleh para pakar, khususnya antropolog.
Bukan apa-apa. Di satu sisi, masyarakat di sana adalah petani. Di sisi lain, sudah jadi rahasia umum bahwa warga Muhammadiyah adalah mereka yang tergolong modern, entah itu pedagang, pegawai atau para juragan.
Rangkaian pertanyaan yang berkembang antara lain:
– Mengapa warga Wuluhan yang notabene abangan tertarik menjadi pengikut Muhammadiyah?
– Bukankah gerakan pemurnian Islam yang diusung oleh Muhammadiyah justru sering bertolak belakang dengan kultur masyarakat desa, yang umumnya berpegang teguh pada pola hidup agraris?
– Sisi mana dari ajaran Muhammadiyah yang dirasa menarik di mata kaum Abangan?
Hmm… silakan Anda simak sendiri pembahasan lengkapnya di buku ini.
Paling tidak, barangkali pada bab-bab akhir karya ini, Anda bisa menarik satu benang merah: fakta di lapangan menunjukkan bahwa Muhammadiyah bukanlah sebuah kesatuan entitas yang seragam, apa lagi homogen. Dus, keberagaman segenap anggotanya sebagai suatu dinamika kelompok perlu diwadahi dalam semangat “rahmatan lil’ alamin”.
Seperti dikatakan di cover belakang buku ini: “Marhaenis Muhammadiyah adalah ibarat “teologi petani” atau “jalan baru” yang mendorong etos kerja produktif dan menyokong perkembangan Islam yang inklusif.”
Sesekali baca buku (super) serius tak apa, toh!
Harga: Rp. 70.000,- di luar ongkos kirim.
Persediaan terbatas.
Suka dengan konten Pustaka Buku Bekas tapi ogah beli buku? Hmm… jadi patron sungguh pilihan terbaik. Silakan klik gambar di bawah ini untuk mendukung kami dengan Kontribusi Langsung seikhlasnya agar tak ada peluh yang sia-sia menetes. Terima kasih.